16 Desember 2010

ANALISIS JURNAL INSTRUMEN KIMIA

ANALISIS JURNAL INSTRUMEN KIMIA 
Oleh : Samsul Muarip
Dosen pengampu : Imelda F. M,Si.

 ‘PROBLEMS IN APPLICATION OF ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY
FOR CONTROL OF HEAVY METALS IN TOOTHPASTE’
Maksud dari jurnal :
analisis kontrol terhadap serangkaian unsur-unsur beracun dalam deterjen dan pasta gigi dan membandingkan terhadap penggunaan metode yang dijunjung tinggi oleh BSS 15784-83 untuk penentuan dari beberapa logam berat.
Tujuan dari jurnal :
Tujuan dari penelititan ini adalah evaluasi dari metode standar untuk persiapan uji sampel pasta gigi dengan penentuan serapan atom logam berat di dalam pasta gigi.
Hasil pembahasan dari jurnal :
Sebagai hasil dari investigasi yang dilakukan, menjadi jelas bahwa untuk penentuan yang benar dari beberapa logam berat, termasuk jumlah yang paling sering dianalisis Pb dan Cu, metodologi untuk persiapan awal kimia sampel dari pasta gigi diatur oleh BSS-15784-83 tidak dapat diterima. Jelas, itu karena komposisi yang sangat rumit pasta gigi, penerapanya tidak mengarah pada ekstraksi efektif dari logam berat.

pada senyawa C3H7OH (2-propanol) memiliki gugus O-H, C-H, C-O pada ikatan O-H dengan C-H merupakan daerah vibrasi regang hidrogen yang mempunyai range 4000-2500 cm-1. Pada umumnya daerah vibrasi O-H berada di sekitar 3400 cm-1, sedangkan C-H di sekitar 3000 cm-1. Tetapi ada juga yang menyatakan daerah O-H adalah 3700-3100 cm-1, sedangkan C-H adalah 3200-2850 cm-1 pada gambar dapat dilihat daerah vibrasi O-H berada di sekitar 3400 cm-1 dan daerah C-H berada di sekitar 3000 cm-1 untuk ikatan C-O merupakan daerah finger print yaitu dibawah 1500 atau sekitar 1500-700 cm-1. Pada gambar daerah vibrasi C-O ditunjukkan pada daerah 1100-1200 cm-1 sedangkan pada senyawa asam propionat memiliki gugus O-H, C-H, C=O. Sama seperti diatas pada ikatan O-H dan C-H merupakan daerah vibrasi regang hidrogen yang memiliki range 4000-2500 cm-1 tetapi daerah vibrasi O-H dan C-H berbeda dengan senyawa 2-propanol. Hal ini dikarenakan pada senyawa asama propionat ini memiliki grub asam karboksilat yaitu –CO2H dengan karakteristiknya yaitu daerah vibrasi C-H yang overlaping dengan O-H, berbeda dengan daerah O-H pada umumnya yang berbentuk tumpul tetapi pada gugus asam karboksilat berbentuk lonjong seperti tumpul tapi di tengahnya terdapat tonjolan dengan sudut lancip. Selain itu asam propionat memiliki ikatan C=O yang ditunjukkan pada daerah vibrasi sekitar 1700 cm-1 dengan bentuk runcing panjang. C=O ini berada di daerah vibrasi ikatan ganda dua yaitu pada range 2000-1500cm-1.

energy atau frekuensi vibrasi yang diperlukan bagi gugus fungsional
1. N – H
V = 1/2π 
= 1/ 2X 3.14 6,4.105 /0,933X 1,67. 10-24
= 1/ 6,28 5/ 1,56.10-24
= 1,02.1014 Hz
2. C-H
V = 1/2π 
= 1/ 2X 3.14 5,1.105 /0,923X 1,54. 10-24
= 1/ 6,28 5/ 1,54.10-24
= 9,14.1013 Hz
3. C – O
V = 1/2π 
= 1/ 2X 3.14 5,0.105 /1,14X 1,54. 10-24
= 1/ 6,28 5/ 1,14.10-23
= 3,32.1013 Hz
4. C = O
V = 1/2π 
= 1/ 2X 3.14 12,1.105 /1,14 X 1,54. 10-24
= 1/ 6,28 5/ 1,14.10-24
= 5,18.1013 Hz

Fourier transform infrared spectroscopy (TFIR) adalah suatu teknik yang digunakan untuk mendapatkan spektrum inframerah absobsi, emisi, fotokonduktivitas atau hambatan Raman dari gas, padat atau cair. Suatu spektometer TFIR secara simultan mengumpulkan data spektral dalam kisaran spektral lebar. Ini menganugerahkan keuntungan yang signifikan selama dispersif spektrometer yang mengukur intensitas rentang sempit panjang gelombang pada suatu waktu. Teknik FTIR telah membuat spektrometer inframerah semua dispersif tapi uasang (kecuali kadang-kadang di dekat inframerah) dan membuka aplikasi baru spektrometer inframerah (wikipedia.org)

Tidak ada komentar: