- Piringan bergerak
Salah satu jenis
insinerator adalah piringan bergerak (moving grate).Insinerator jenis ini
memungkinkan pemindahan sampah ke ruang pembakaran dan memindahkan sisa hasil
pembakaran tanpa mematikan api. Satu wadah piringan bergerak dapat membakar 35 metrik ton
sampah perjam. Jenis insinerator ini dapat bergerak ribuan jam pertahun dengan
hanya satu kali berhenti, yaitu pada saat inspeksi dan perawatan.
Sampah
diintroduksi ke "mulut" insinerator, dan pada lubang di ujung lainnya
sisa hasil pembakaran dikeluarkan. Udara yang dipakai dalam proses pembakaran disuplai melalui
celah piringan. Aliran udara ini juga bertujuan untuk mendinginkan piringan
tersebut. Beberapa jenis insinerator piringan bergerak juga memiliki sistem air
pendingin di dalamnya.
Suplai udara
pembakaran sekunder dilakukan dengan memompa udara menuju bagian atas piringan.
Jika dilakukan dengan kecepatan tinggi, hal ini dapat memicu turbulensi yang memastikan
terjadinya pembakaran yang lebih baik dan surplus oksigen.
Turbulensi ini juga penting untuk pengolahan gas sisa hasil pembakaran sampah.
Fasilitas
insinerasi harus didesain untuk memastikan bahwa gas sisa hasil pembakaran
mencapai temperatur 850oC selama dua detik untuk memecah racun kimia organik. Untuk
lebih memastikan hal tersebut, biasanya diperlengkapi dengan pembakar yang pada
umumnya memakai bahan bakar minyak, yang lalu dibakar ke
insinerasi untuk mendapatkan panas yang memadai.
Gas sisa hasil
pembakaran lalu didinginkan. Panas yang ada ditransfer menjadi uap dengan
memaparkannya pada sistem pompa air. Uap ini lalu digunakan untuk menggerakkan
turbin. Gas yang telah melalui pendinginan dipompakan ke fasilitas sistem
pembersihan.
- Piringan tidak bergerak
Ini adalah tipe
yang lebih tua dan sederhana. Piringan tetap yang tidak bergerak berada di
bagian bawah insinerator dengan bukaan pada bagian atas atau samping untuk
memasukan sampah dan bukaan lainnya untuk memindahkan bahan yang tidak terbakar
(abu, logam, dan sebagainya).
- Rotary kiln
Tipe ini cocok
untuk menginsinerasi limbah sludge ex WWT atau limbah yang mempunyai kandungan
air (water content) yang cukup tinggi dan volumenya cukup besar. System
incinerator ini berputar pada bagian Primary Chamber, dengan tujuan untuk
mendapatkan pembakaran limbah yang merata keseluruh bagian.
Proses
pembakarannya sama dengan type static, terjadi dua kali pembakaran dalam Ruang
Bakar 1 (Primary Chamber) untuk limbah dan Ruang Bakar 2 (Seacondary Chamber
untuk sisa-sisa gas yang belum sempurna terbakar dalam Primary Chamber.
- Fluidized bed
Fluidized bed adalah
teknologi pembakaran yang digunakan dalam pembangkit listrik. Fluidized bed
menangguhkan bahan bakar padat di atas jet-meniup udara selama proses
pembakaran. Hasilnya adalah pencampuran turbulen gas dan padatan. Aksi
berjatuhan, seperti cairan menggelegak, memberikan reaksi kimia yang lebih
efektif dan transfer panas. Tanaman FBC lebih fleksibel dibandingkan tanaman
konvensional yang mereka dapat dipecat pada batubara dan biomassa, antara bahan
bakar lainnya.
Sistem pembakaran bahan bakar padat untuk
Sistem pembakaran bahan bakar padat untuk
Fluidized bed mengurangi
jumlah belerang yang dipancarkan dalam bentuk emisi SOx. Kapur digunakan untuk
mengendap sulfat selama pembakaran, yang juga memungkinkan transfer panas lebih
efisien dari boiler ke peralatan yang digunakan untuk menangkap energi panas
(biasanya tabung air). Endapan dipanaskan datang di kontak langsung dengan
tabung (pemanasan dengan konduksi) meningkatkan efisiensi. Karena ini
memungkinkan tanaman batubara untuk membakar pada suhu dingin, kurang NOx juga
dipancarkan. Namun, pembakaran pada suhu rendah juga menyebabkan emisi
hidrokarbon aromatik polisiklik meningkat. FBC boiler dapat membakar bahan
bakar lain selain batubara, dan suhu pembakaran yang lebih rendah (800 °C /
1500 °F) memiliki manfaat tambahan lainnya juga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar