Pisang merupakan salah
satu jenis buah tropis yang sudah populer di kalangan masyarakat, dan mempunyai
potensi yang tinggi untuk dikembangkan di berbagai wilayah .
Beberapa nama lokalnya
dikenal dengan sebutan Banana (Inggris), Tsiu, Cha (Cina), Pisyanga, Kila
(India); Pisang (Indonesia), Klue (Thailand), Pyaw, Nget (Burma); Gedang
(Jawa), Cau (Sunda), Biu (Bali), Puti (Lampung); Wusak lambi, lutu (Gorontalo),
Kulo (Ambon), Uki (Timor).
Gambar 1. Musa sp
Klasifikasi botani
tanaman pisang adalah sebagai berikut:
Divisi :
Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas :
Monocotyledonae
Keluarga : Musaceae
Genus :
Musa
Spesies : Musa sp.
Gambar 2. Pohon pisang
http://eko-dni.blogspot.com/2011/05/pohon-pisang.html
Pisang merupakan
tanaman asli daerah Asia Tenggara termasuk Indonesia. Tanaman pisang mempunyai
nama latin musa sp nama ini telah
diproklamirkan sejak sebelum masehi. Nama musa
diambil dari nama seorang dokter Kaisar Romawi Octavianus Augustus (63 SM – 14 M)
yang bernama Antonius Musa. Pada zaman Octavianus Augustus, Antonius Musa
selalu menganjurkan pada kaisarnya untuk makan pisang setiap harinya agar tetap
kuat, sehat, dan segar.
Gambar
3. Antonius musa
Menurut sejarah, pisang
berasal dari Asia Tenggara yang oleh para penyebar agama Islam disebarkan ke
Afrika Barat, Amerika Selatan, dan Amerika Tengah. Selanjutnya pisang menyebar
ke seluruh dunia, meliputi daerah tropis dan subtropis. Negara-negara penghasil
pisang yang terkenal di antaranya Brasil, Filipina, Panama, Honduras, India,
Equador, Thailand, Karibia, Columbia, Meksiko, Venezuela, Hawai dan Indonesia.
Tanaman pisang dapat
tumbuh baik di dataran rendah sampai dataran tinggi 1.000 – 3.000 mm pertahun.
Tanaman pisang lebih senang tumbuh di daerah yang subur dengan pH tanah 4,5 –
7,5. Tanaman pisang dapat tumbuh baik di tanah yang kaya humus, tetapi dapat
juga hidup di tanah kapur dengan iklim lembab banyak sinar matahari. Akar
pisang tidak tahan kekeringan atau air yang berlebihan. Tanah yang sedikit
sinar matahari pertumbuhan pisang menjadi lambat. Tiupan angin yang terlalu
kencang kurang baik terhadap tanaman pisang karena dapat menyebabkan helai daun
sobek.
Di daerah-daerah yang
beriklim kering antara 4-5 bulan, tanaman pisang masih tumbuh produktif bila
ketersediaan air tanah memadai, yaitu pada kedalaman antara 50 cm – 200 cm dari
permukaan tanah. Sebaliknya daerah-daerah yang beriklim basah dan air tanahnya
dangkal (berlebihan) perlu pengelolaan drainase yang baik, antara lain dengan
mengatur saluran pemasukan dan pembuangan air. Tanaman pisang mempunyai sistem
perakaran yang dangkal, sehingga pertumbuhannya secara optimal membutuhkan
lapisan tanah atas (top soil) yang subur, gembur dan banyak mengandung bahan
organik. Hampir setiap jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok untuk
budidaya pisang. Tanah yang paling baik adalah tanah yang mengandung kapur atau
tanah alluvial dengan lapisan olah (solum) sedalam 1 meter.
Seluruh wilayah
Indonesia merupaan penghasil pisang karena iklim Indonesia sangat ccocok untuk
pertumbuhan tanaman pisang. Tanaman pisang merupakan tanaman holtikultura yang
menjadi salah satu bahan ekspor yang baik dan sangat potenial bagi negara.
Disamping itu pisang juga merupakan jenis tanaman yang setiap saat berbuah
tanpa ada istilah musim. Tanaman pisang dapat dikatakan sebagai tanaman
serbaguna. Akar, umbi (bonggol), batang, daun sampai kulitnya dapat
dipergunakan untuk berbagai keperluan.
Gambar 5. Pohon pisang yang digunakan sebagai tanam sela
http://regional.kompasiana.com/2010/09/18/ironiskakao-tergeser-kelapa-sawit/
Tanaman pisang ini
biasanya digunakan sebagai tanaman pelindung dan sela, baik di pekarangan,
sekitar rumah, di perkebunan maupun di sawah-sawah dan lain-lainnya. Tanaman
pisang ini tidak dapat dijadikan sebagai tanaman penahan erosi karena
akar-akarnya tidak terlalu kuat untuk menahan tanah.
Susunan tanaman pisang
(morpologi) terdiri atas bagian-bagian utama : akar, batang, daun, bunga dan
buah. Pertumbuhan akar pada buah umumnya berkelompok menuju arah samping di bawah
permukaan tanah dan kearah dalam. Batang pisang dibedakan atas dua macam yaitu
batang asli yang disebut bonggol (corm) dan batang semu. Bonggol terletak di
bawah permukaan tanah sedangkan batang semu tersusun dari pelepah-pelepah daun
yang saling menutupi, tumbuh tegak dan kokoh di atas permukaan tanah.
Bentuk daun pisang pada
umumnya panjang lonjong dengan lebar tidak sama, bagian ujung daun tumpul dan
tepinya rata. Bunga pisang atau disebut jantung keluar dari ujung batang.
Susunan bunga terdiri atas daun-daun pelindung yang saling menutupi dan
bunga-bunganya terletak pada setiap ketiak diantara daun pelindung membentuk
sisir.
Ukuran buah pisang
bervariasi, panjangnya berkisar antara 10 cm – 18 cm dengan diameter sekitar
2,5 cm – 4, cm. Buah pisang yang ujungnya runcing atau membentuk leher botol,
sedangkan daging buah (mesocarpa) tebal dan lunak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar