Gambar.1 Nata kulit pisang |
Nata dari kulit pisang sebenarnya sama dengan nata de coco,
bedanya nata pisang dibuat dari bahan dasar kulit pisang. Kulit pisang dipilih karena
selama ini kulit pisang tidak termanfaatkan dan hanya dibuang begitu saja.
Padahal kulit pisang ini banyak ditemui di sekitar kita, antara lain di
tempat-tempat orang jual gorengan.
Proses pembuatan nata kulit pisang yang pertama adalah
mengerok kulit bagian dalam buah pisang. Hasil kerokan itu kemudian diblender
dan dicampur air bersih dengan perbandingan 1 : 2, lalu disaring guna
mendapatkan air perasan. Setelah itu ditambahkan asam cuka biasa dengan ukuran
4-5 persen dari volume air perasan. Jika menggunakan asam cuka absolut maka
cukup 0,8 persen. Ditambahkan juga pupuk ZA sebanyak 0,8 persen dari larutan,
dan gula pasir sebanyak 10 persen. Bahan-bahan tersebut dicampurkan untuk
kemudian dipanaskan sampai mendidih.
Setelah mendidih lalu dituangkan dalam cetakan-cetakan.
Dengan ketinggian cairan adonan lebih kurang 2-3 cm di setiap cetakan. Setelah
dingin, dimasukkan bakteri Acetobacter xylinum-yang bisa dibeli dalam bentuk
cairan-sebanyak 10 persen dari campuran. Sebelum memasukkan bakteri, adonan
harus benar-benar dingin, sebab kalau masih panas bakteri akan mati. Setelah
itu, cetakan ditutup dengan kertas koran. Ini supaya udara tetap bisa masuk
melalui pori-pori kertas. Setelah dua minggu, cetakan baru boleh dibuka. Adonan
pun akan berubah menjadi berbentuk gel.
Nata lalu diiris-iris, dicuci, dan diperas sampai kering.
Untuk selanjutnya direbus lagi dengan air lebih kurang dua kali rebusan. Ini
berfungsi untuk menghilangkan aroma asam cuka. Setelah selesai, nata bisa
dicampur dengan sirop atau gula sesuai selera. Campuran rasa diperlukan karena
nata berasa tawar. Nata dari kulit pisang pun siap disajikan untuk minuman,
maupun makanan kecil lain. Diketahui dari 100 gram nata kulit pisang mengandung
protein sebanyak 12 mg.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar