Zat
warna adalah senyawa organik berwarna yang digunakan untuk memberi warna ke
suatu objek atau suatu kain. Proses terjadinya warna yang paling umum adalah
adanya absorpsi cahaya dari panjang gelombang tertentu oleh suatu zat. Senyawa
organik dengan konjugasi yang tinggi dapat menyerap cahaya pada panjang
gelombang sekitar 4000 Ǻ. Warna juga dapat dibentuk dari senyawa organometalik
ataupun senyawa anorganik kompleks. Zat warna tekstil mempunya sifat sulit
diuraikan oleh bakteri biasa ataupun panas. Oleh karena itu kadar zat warna
yang tinggi dalam perairan dapat mempengaruhi kehidupan air (Sugiharto, 1989).
Fenomena
absorpsi ini berhubungan erat dengan vibrasi elektron yang distimulasi oleh
cahaya dengan isolasi frekuensi yang spesifik. Apabila elektronnya tetap
(tunggal/jenuh) maka molekul ini akan merespon dan mengabsorpsi cahaya dengan
panjang gelombang rendah. Vibrasi elektron yang terjadi memerlukan energi
tinggi untuk mengeksitasi elektron dari tingkat dasar ke tingkat yang lebih
tinggi. Elektron yang bergerak bebas bervibrasi pada panjang gelombang yang
lebar. Energi yang diperlukan dalam mengeksitasi elektron dari keadaan dasar
ketingkat yang lebih tinggi relatif lebih kecil (Fiesher dan Fiesher, 1956).
Secara
umum terjadinya warna desebabkan oleh absorspsi panjang gelombang tertentu
suatu cahaya putih oleh senyawa organik. Tipe struktur parsial yang berhubungan
dengan terbentuknya warna (gugus tak jenuh yang dapat mengalami transisi dari
Ï€-Ï€* dan n-Ï€*) disebut dengan kromofor. Beberapa kromofor dapat diintensifkan
warnanya dengan menambah suatu gugus lain yaitu auksokrom. Gugus auksokrom
antara lain: -OH, -OR, -NH2, -NHR, -NR2, -X, dan SO3
(Fessenden dan Fessenden, 1982).
Metilen
biru merupakan salah satu zat warna thiazine
yang sering digunakan, karena harganya ekonomis dan mudah diperoleh. Zat warna
metilen biru merupakan zat warna dasar yang penting dalam proses pewarnaan
kulit, kain mori, dan kain katun, Penggunaan metilen biru dapat menimbulkan
beberapa efek, seperti iritasi saluran pencernaan jika tertelan, menimbulkan
sianosis jika terhirup, dan iritasi pada kulit jika tersentuh oleh kulit
(Hamdaoui, dan Chiha, 2006). (Mulia Darma)
Gambar 2.10.
Struktur Metilen biru
5 komentar:
Terima kasih atas infonya
PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO
menyediakan pigmen METHYLEN BLUE untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www TOKOPEDIA.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro
Nama tokonya apa gan?
Bagaimana cara menghilangkan noda baju jika terkena metylen blue
Posting Komentar