30 Juni 2012

LOGAM PLATINA SEBAGAI OBAT ANTIKANKER


LOGAM PLATINA SEBAGAI OBAT ANTIKANKER
 ( Wasis, Elfa S, Budi P )
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar belakang
Di banyak negara, kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian. Kanker disebabkan oleh berbagai penyebab, tetapi yang terpenting idalah pola hidup tertentu, misalnya merokok, minum minuman keras, atau mengunyah sirih. Namun zat kimia yang terdapat di lingkungan masyarakat dan beberapa obat juga berperan. Karenanya untuk mengurangi insidens kanker, pola hidup yang berbahaya ini perlu diubah. Selain itu, berbagai karsinogen kimia perlu diidentifikasi agar efek samping pada manusia dapat dihilangkan atau ditekan serendah mungkin. (IARC, 1987).
Jenis riset lain dilakukan dalam penelitian karsinogenesis untuk memperbaiki berbagai metode yang ada dan merancang metode baru untuk identifikasi zat kimia karsinogen secara cepat dan handal. Metode yang kini tersedia terlalu mahal, makan waktu, atau tidak cukup handal. Masalah ini muncul terutama dari fakta bahwa kanker hanya terjadi sebagai respons terhadap suatu zat kimia lama setelah masuknya ke dalam tubuh. Sering kali zat kimia itu tidak lagi dapat dideteksi di dalam tubuh pada saat tumor itu berkembang. Di samping itu, bahaya karsinogen bagi kesehatan pun berbeda-beda, bergantung bukan saja pada potensinya, cara kerja, atau bobot (luasnya) bukti.
Menurut WHO, ada dua faktor yang menyebabkan berkembangnya sel kanker dalam tubuh yaitu faktor lingkungan yang berperan berkisar 80-90% dimana yang termasuk faktor lingkungan meliputi asap rokok (40%), konsumsi makanan (25-30%), dan udara di sekitar tempat tinggal (10%) dan faktor genetik dan mungkin virus sebesar 10-20%. Untuk mengobati penyakit kanker, salah satu caranya adalah dengan kemoterapi yaitu terapi dengan menggunakan obat untuk menghancurkan sel kanker. Beberapa obat yang sering digunakan untuk kemoterapi adalah taxol, cisplatin, dan bleomycin. Khusus untuk cisplatin dalam pengobatan modern sekarang ini telah terbukti sangat efektif untuk mengobati bermacam-macam jenis kanker dan paling sering digunakan dalam kemoterapi-kemoterapi kanker.
1.2.  Rumusan masalah
  1. Apa maksud tentang kanker ?
  2. Apa maksud tentang platina dan bagaimana aplikasinya ?
  3. Apa maksud tentang cisplatin ?
  4. Apa maksud tentang carboplatin ?
  5. Apa maksud tentang oxaliplatin ?

1.3.  Tujuan
  1. Untuk menjelaskan tentang kanker
  2. Untuk menjelaskan tentang logam platina dan aplikasinya
  3. Untuk menjelaskan tentang cispatin
  4. Untuk menjelaskan tentang carboplatin
  5. Untuk menjelaskan tentang axaliplatin


BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Kanker
Kanker merupakan penyakit sel yang dicirikan dengan perubahan mekanisme yang mengatur proliferasi (pembelahan) dan diferensiasi sel, sehingga sel tersebut mengalami kelainan kromosom (mutasi) yang menyebabkan siklus sel berlangsung terus menerus (sel terus berproliferasi namun tidak berdiferensiasi).
Siklus sel adalah suatu proses pertumbuhan sel yang teratur untuk berduplikasi (menggandakan diri) dan menurunkan informasi genetik dari satu generasi sel ke generasi sel yang berikutnya. Selama proses ini berjalan, DNA harus digandakan secara tepat dan salinan kromosom harus dibagikan tepat sama jumlah pada kedua sel anak yang terbentuk.
Kanker dapat timbul karena terjadi mutasi pada sel normal yang disebabkan oleh pengaruh radiasi, virus, hormon dan bahan kimia karsinogen. Satu kali proses mutasi yang terjadi pada DNA belum dapat menimbulkan kanker. Tetapi dibutuhkan ribuan mutasi lagi yang terletak pada gen yang tidak sama. Apabila terjadi banyak mutasi pada DNA, maka sel mulai mengalami perubahan sifat secara perlahan-lahan. Sel yang bermutasi tersebut mulai membelah diri (proliferasi) dan membentuk grup tertentu (klonal) di lokasi tertentu dalam tubuh yang dapat membahayakan jaringan sehat. Tahap dimana sel kanker membentuk klonal inilah yang dinamakan tahap promosi kanker.
Promosi ini akan diikuti proliferasi (pembelahan diri sel kanker menjadi banyak) yang kemudian satu atau lebih sel bisa memisahkan diri dari kelompok utamanya untuk berpindah ke tempat lain (metastasis). Untuk memenuhi kebutuhan kelompok sel tersebut, dibentuklah pembuluh darah baru (neoangiogenesis) yang sebenarnya tidak diperlukan oleh jaringan sehat. Sehingga, terbentuklah kanker sebagai jaringan baru dalam tubuh.
Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri apabila badan membutuhkan, misalnya ada sel-sel yang perlu diganti karena mati atau rusak. Sedangkan sel kanker akan membelah diri meskipun tidak diperlukan, sehingga terjadi sel-sel baru yang berlebihan yang tidak memiliki daya atur. Jika berhenti membelah, sel kanker melakukannya pada sembarang titik dalam siklusnya, bukan pada checkpoint normal saja. Di samping itu, sel kanker dapat terus membelah secara tidak terbatas jika sel tersebut diberi pasokan nutrient secara terus-menerus. Sel kanker memiliki beberapa ciri khusus yang membedakannya dengan sel normal. Sel kanker tidak mempunyai kontrol pertumbuhan dan daya lekat sel kanker berkurang atau bahkan tidak ada. Ketidak normalan sel kanker tersebut disebabkan oleh hilangnya mekanisme DNA repair dalam sel. Dengan tidak adanya kemampuan koreksi DNA sebelum sel tersebut membelah, sel menganggap dirinya layak untuk direplikasi. Checkpoint yang merupakan titik pengontrolan yang kritis dimana siklus berhenti dan sinyal terus dapat mengatur siklus sel, sudah tidak memiliki peranan lagi. Sehingga, walaupun sel membawa abnormalitas di dalamnya, tetapi sel tetap akan melewati fase-fase dalam siklus sel secara keseluruhan kemudian membelah. Sifat sel kanker berbeda dari sel tubuh normal karena mitosis sel kanker lebih cepat, tidak normal dan tidak terkendali. Sel itu kemungkinan membuat faktor pertumbuhannya sendiri atau memiliki abnormalitas pada jalur persinyalan yang menghantarkan sinyal faktor pertumbuhan ke sistem pengontrolan siklus sel tersebut. Dengan regulasi sel seperti itu, proliferasi akan terjadi tak terkendali hingga sel kanker berhasil membentuk klonal (kelompok). Dari klonal tersebut, terdapat kemungkinan akan ada sel yang lepas dari induknya dan mencoba hidup di jaringan lain. Sehingga dapat terbentuk kanker sekunder yang dalam bahasa sehari-hari sering disebut kanker anakan.
Penyakit kanker dapat menyerang berbagai macam sel, sel hati, sel kulit, sel jantung, sel darah, sel otak, sel-sel pada saluran pencernaan seperti sel lambung dan usus, sel saluran urine, sel-sel paru-paru, dan sel-sel lainnya. Dikenal beberapa jenis kanker seperti karsinoma, sarkoma, limfoma dan leukemia.
2.2    Platina dan Aplikasinya
Logam platina pada awalnya, tahun 1736, dikenal sebagai “perak kecil” oleh A.de Ulloa (Spanyol), kemudian pada tahun 1741 sebagai “emas putih” oleh C. Wood (Inggris). Sampai saat ini istilah “emas putih” dipakai untuk menunjuk pada logam paduan Au-Pd. Pada tahun 1803, Wollaston berhasil mengidentifikasi paladium, pd, dari residu larutan platina yang diendapkan sebagai (NH4)2PtCl6 dalam air raja. Nama paladium diturunkan dari nama dewi kebijakan (Yunani) yaitu Pallas yang paladion, sama dengan nama asteroid baru yang ditemukan.
Nama platinum sendiri berasal dari bahasa spanyol, yaitu platina yang berarti “little silver“.Platinum selalu ditemukan bersama-sama logam lainnya, seperti iridium, osmium, palladium dan rhodium. Logam-logam ini, di dalam tabel Elemen, termasuk dalam golongan Platinum Group Metals (PGMs). Emas dan perak pun termasuk dalam golongan ini.
Jadi platinum bukan hanya nama salah satu logam golongan ini tetapi juga nama untuk golongan logam mulia ini. Namun, yang akan di bahas disini adalah platinum, salah satu logam dari grup logam mulia ini.
Di antara logam golongan ini, Platinum memiliki kepadatan nomor tiga setelah Iridium dan Osmium. Kira-kira 12% lebih padat dibanding emas untuk per 1 gram/cm3. Logam golongan ini merupakan golongan logam terlangka yang bisa ditemukan di lapisan bumi. Sekitar 2-10 ton bijih besi diperlukan untuk mendapatkan 1 ounce Platinum murni.




Beberapa sifat platina yang menguntungkan antara lain adalah :
  1. Platinum tidak mudah teroksidasi. Platinum,  Jika sebuah lapisan platinum tergores (secara mikro), atom-atomnya tidaklah benar-benar hilang, namun cuma bergeser tempat. Artinya, atom platinum masih ada. Platinum yang tidak perlu disepuh. Perhiasan platinum hanya akan mempolish/burnish  platinum anda, tanpa menambahkan bahan lain ke perhiasan platinum anda. Karena sifat inilah, platinum menjadi lebih favorit dibanding emas.
  2. Platinum memiliki sifat mekanik, fisik dan elektrik yang sangat menarik. Platinum lebih keras namun juga lebih mudah untuk ditempa. a). Platinum dapat ditempa seperti layaknya aluminum foil, namun lebih tipis dengan ketebalan hanya 100 atom platinum. b). Titik leleh platinum, 1768,3 oC, jauh lebih tinggi dibanding emas, hampir dua kalinya. Ini yang membuat platinum merupakan bahan favorit di laboratorium untuk studi temperatur dan tekanan tinggi. Berbeda dengan emas, Platinum pada suhu tinggi bersifat stabil. c). Campuran Platinum dan Cobalt akan menghasilkan salah satu magnet terkuat.
  3. Di bidang surface-science, untuk mengamati singe atom, lebih sering digunakan jarum yang terbuat dari platinum. Akan lebih mudah membuat jarum platinum yang diujungnya cuma ada satu atom dibanding menggunakan jarum jenis lain. Dengan ini, resolusi data anda akan jauh lebih tinggi. Sayangnya, jarum platinum sangatlah mahal.
  4. Platinum bersifat hypoallergic. Platinum merupakan satu-satunya logam yang cocok sebagai elektroda untuk alat pemicu jantung (heart pacemakers). Selain itu, banyak dalam kasus patah tulang, tulang disambung menggunakan platinum
  5. Coba lihat hard disk anda, platinum banyak digunakan dalam pembuatan hard disk saat ini, supaya hard disk lebih tahan lama.
  1. Platinum merupakan bahan non-organik yang dapat digunakan untuk terapi..kanker..Cisplatin..atau ..cisplatinum ..(cis..diamminedichloridoplatinum(II), CDDP) merupakan kemoterapi yang berbasiskan platinum. Biasanya, Cisplatin digunakan dalam terapi kanker seperti , sarcoma, carcinoma (misalnya, kanker paru-paru dan kanker ovarium), lymphoma dan sel tumor.
Platina banyak terkandung dalam obat yang saat ini digunakan oleh klinik untuk mengobati kanker. Obat-obat yang mengandung platina diantaranya cisplatina, karbopalina, dan oksaliplatina. Obat tersebut bekerja merusak sel-sel kanker dengan mengganggu DNA melalui intrastrand antar cross link dan protein DNA cross link sehingga dapat mencegah pembelahan sel kanker dan juga pertumbuhannya.
Senyawa-diaminodiklor ini dari platina(1979) bekerja sitostatis dengan jalan penghambatan sintesis DNA dan RNA. Mirip dengan zat-zat alkilasi, rantai-rantai DNA saling menyambung dengan jembatan-jembatan platina (cross linking). Obat ini terutama digunakan pada kanker testis dan ovarium yang sudah tersebar, biasanya dikombinasi dengan bleomisin dan vinblastin/etoposida. Pada kenker ovarium, dewasanya ini kombinasi dari cisplatin + siklofosamida + paclitaxel dianggap sebagi pilihan pertama. Begitu pula digunakan pada jenis- jenis tumor lain, misalnya dari kepala dan leher, prostat dan kandung kemih.
Senyawa koordinasi banyak yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit tertentu. Cis-diaminadikloroplatina(II) atau cisplatin, cis-[Pt(NH3)2]Cl2, digunakan untuk mengobati penyakit kanker buah pelir dan kanker indung telur. Cisplatin juga sebagai platinol atau cisDDP. Dua buah ikatan Pt-Cl pada cisplatin merupakan ikatan yang kuat tetapi mudah mengalami reaksi substitusi ligan. Di dalam sel-sel kanker diduga dua ligan Cl- pada cisplatin disubsitusikan oleh dua molekul air membentuk ion kompleks cis-diaminadiaquaplatina(II), cis-[Pt(NH3)2(H2O)2]2+. Ion kompleks ini adalah lebih reaktif terhadap sel-sel kanker dibandingkan cisplatin. Ion cis-[Pt(NH3)2(H2O)2]2+ menyerang DNA didalam sel kanker. Cis-[Pt(NH3)2(H2O)2]2+, setelah melepaskan dua molekul H2O yang diikatnya, membentuk ikatan dengan atom nitrogen no 7, N(7), yang memiliki pasangan elektron bebas, pada basa nitrogen guanine(G) yang terdapat dalam DNA.
Cis-[Pt(NH3)2(H2O)2]2+ dapat membentuk tautan silang (cross link) dengan dua guanine dari unting (strand) yang sama dalam DNA. Terbentuknya tautan silang ini dapat menganggu replikasi sel sehingga dapat menghalangi pertumbuhan sel kanker atau membunuh sel kanker tersebut.
Disamping menyerang sel-sel kanker, ternyata cisplatin juga dapat menyerang sel-sel normal sehingga penggunaannya dalam jumlah tertentu dapat memberikan efek samping yang membahayakan penderita kanker. Oleh karena itu diupayakan ditemukan senyawa-senyawa lain yang lebih aman. Baberapa senyawa..yang..digunakan..adalah..karboplatin ..dan..cis..kloroamina..(sikloheksilamina) platina(II)
Karboplatin (paraplatin) dalah derivate(1986) dengan cara kerja yang hampir sama : penggunaannya terutama pada kanker ovarium yang bermetastatis. Efek sampingnya mengenai ginjal, telinga dan lambung lebih ringan , tetapi menekan sumsum dengan resiko thrombocytopenia
Salah satu senyawa kompleks dari platina(IV) yang aktif terhadap sel-sel kanker..adalah,,cis,..cis,..trans..dikloroamina(sikloheksilamina)bis(asetato)platina(IV). Salah satu senyawa kompleks dari platina(IV) yang aktif terhadap sel-sel kanker biasanya adalah memiliki dua ligan amina primer atau amina sekunder dengan posisi cis, dan dua ligan Cl- atau ligan karboksilat. Hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa trans-diklorobis(piridina)platina(II) juga aktif terhadap sel-sel kanker.


2.3    Cisplatin
Untuk mengobati penyakit kanker, salah satu caranya adalah dengan kemoterapi yaitu terapi dengan menggunakan obat untuk menghancurkan sel kanker. Beberapa obat yang sering digunakan untuk kemoterapi adalah taxol, cisplatin, dan bleomycin. Khusus untuk cisplatin dalam pengobatan modern sekarang ini telah terbukti sangat efektif untuk mengobati bermacam-macam jenis kanker dan paling sering digunakan dalam kemoterapi-kemoterapi kanker.
Cisplatin atau cisplatinum atau cis diamminedichloroplatinum(II) adalah obat kemoterapi kanker yang berbasis logam platinum. Pada dasarnya senyawa turunan platinum yang menunjukkan antitumor/antikanker telah ribuan yang disintesis. Tetapi hanya 28 dari mereka yang telah diujicoba secara klinis dan hanya 2 yang sangat aktif yaitu cisplatin itu sendiri dan carboplatin.
Tabel 2.1 Status Klinis dan Dosis Limit Keracunan Beberapa Obat Berbasis Platinum
Obat Platinum
Dosis (mg/M2
Limit Keracunan
Status Klinis
Cisplatin
60-120
Nephrotoxicity
Diterima di seluruh dunia
Carboplatin
Sampai 900
Myelosuppression
Diterima di seluruh dunia
Oxiliplatin
200
Neuropathy
Diterima di Perancis
Nedaplatin
100-200
Myelosuppression
Diterima di Jepang
JM-216
400
Myelosuppression
Ditolak pada fase (II)
L-NDDP
400
Neutropenia, Thrombocytopenia
Fase (II)
AMD-473
TBD
TBD
Fase (I)
BBR3464
> 1,1
Neutropenia, nausea
Fase (II)
Ormaplatin
90
Unpredictable, Peripheral, Neruotoxicity
Ditolak


Struktur kimia cisplatin adalah cis-PtCl2(NH3)2. Senyawa ini pertama kali ditemukan oleh M. Peyrone (1845) yang berasal dari garam Peyrone dan strukturnya ditentukan kemudian oleh Alfred Werner (1893). Senyawa cisplatin ini disintesis dengan memanfaatkan efek trans antara potassium tetrachloroplatinate(II), K2PtCl4 dengan ligan amina (NH3). Struktur kimia yang terbentuk ini sesuai dengan syarat struktur klasik untuk menjadikan logam platinum memiliki aktivitas anti kanker, yaitu
(1) Bilangan oksidasi Pt +2 atau +4,
(2) Ligan amina harus dalam posisi cis,
(3) Muatan total senyawa kompleks platinum harus netral,
(4) Ligan amina (NH3) harus memiliki sedikitnya satu gugus N-H yang tersisa, dan terakhir
(5) Gugus pergi harus anion yang kekuatan ikatannya medium seperti klorida atau turunan karboksilat.
Cisplatin bekerja sebagai anti kanker dengan cara menempelkan diri pada DNA (deoxyribonucleic acid) sel kanker dan mencegah pertumbuhannya. Pada dasarnya cisplatin secara umum bukanlah merupakan senyawa yang relatif reaktif dan mudah bereaksi secara langsung dengan semua jenis molekul aktif pada sistem biologi termasuk didalamnya basa dari DNA. Tetapi bila senyawa ini terlarut dalam air, ligan kloro pada cisplatin diganti satu persatu oleh ligan air (aqua) melalui reaksi hidrolisis. Selanjutnya ikatan Pt-OH2 yang terdapat dalam senyawa kompleks monoaquaplatina dan diaquaplatina yang terbentuk akan jauh lebih reaktif, sehingga kompleks tersebut akan lebih mudah bereaksi dengan ligan donor beratom nitrogen pada basa DNA.
2.3.1        Cisplatin dan Pengobatan Kanker
Dewasa ini cisplatin secara luas digunakan untuk mengobati berbagai kanker terutama sangat efektif untuk kanker testicular dan bila dikombinasi dengan obat lain akan bekerja sangat efektif dalam mengobati kanker ovarian, kanker kandung kemih, kanker paru, kanker kepala dan leher. Kombinasi cisplatin tersebut dapat meliputi kombinasi dengan radioterapi atau dengan obat tertentu seperti pacliataxel, aphidicolin dan hydroxyurea atau 5-fluorouracil.
Kombinasi antara cisplatin, vinblastine dan bleomycin akan dapat menyembuhkan 90% kanker testicular. Sedangkan kombinasi dengan cyclohosphoramide, dioxorubicin dan hexamethylmelamine akan mampu meningkatkan daya hidup pasien yang terkena kanker ovarian yang sudah parah. Untuk kanker paru ataupun kanker paru non sel kecil (NSCLC), dapat mengunakan empat kombinasi platinum yaitu cisplatin/paclitaxel, gemcitabine/cisplatin, cisplatin/docetaxel dan carboplatin/paclitaxel. Selain itu penambahan avastin pada kombinasi antara cisplatin/gemcitabine akan sangat efektif dalam memperpanjang keberlangsungan hidup penderita NSCLC hinga 20-30%. Untuk jenis kanker lain, juga menunjukkan kesensitifan terhadap cisplatin pada beberapa tingkat seperti yang terdapat pada tabel 2.2
Tabel 2.2 Aktivitas Biologi Cisplatin Terhadap Berbagai Jenis Kanker
Jenis Kanker
Sensitifitas


Testicular
Curable
Ovarian
Sensitif
Kepala dan leher
Responsive
Kandung Kemih
Responsive
Tengkuk, prostat, esophagel
Resistan
NSCL (Paru Non Sel Kecil)
Menunjukkan aktivitas
Osterogenic
Menunjukkan aktivitas
Hodgkins Lymphoma
Menunjukkan aktivitas
Melanoma
Aktivitas terbatas
Dada/Payudara
Aktivitas terbatas

2.3.2        Efek Samping dan Penghantar Obat Cisplatin
Cisplatin sebagaimana obat-obat umum lain yang digunakan untuk kemoterapi, juga mempunyai efek samping yang parah. Termasuk didalamnya Neprotoksisitas yang sangat kronis dan berbahaya, tetapi neprotoksisitas ini dapat diminimalisasi dengan cara hidrasi sang pasien dan menggunakan manitol untuk diuretic. Selain itu efek samping yang lain adalah neurotoksisitas, mual, muntah, keracunan sumsum tulang, kerontokan rambut (alopecia), dan penurunan kekebalan tubuh. Namun untungnya untuk kerontokan rambut dan penurunan kekebalan tubuh umumnya akan kembali normal setelah pengobatan.
Dewasa ini untuk mengurangi efek samping dari penggunaan kemoterapi cisplatin, solusinya adalah dengan menggunakan drug delivery (penghantar obat). Salah satunya adalah dengan menggunakan nanohorn. Nanohorn yaitu sejenis nanotube yang salah satu ujung silindernya meruncing dan tertutup seperti tanduk. Nanohorn ini berukuran 100 nanometer yang didalamnya telah terdapat cisplatin yang berukuran 1-2 nanometer. Nanohorn ini bersifat aman bagi tubuh karena berasal dari unsur karbon.
2.4    Carboplatin (Paraplatin)
Carboplatin adalah obat kemoterapi digunakan terhadap beberapa jenis kanker (terutama karsinoma ovarium, paru-paru, kanker kepala dan leher). Saat itu diperkenalkan pada akhir 1980-an dan sejak mendapatkan popularitas dalam perawatan klinis karena efek sangat direduksi samping cisplatin dibandingkan dengan senyawa induknya. Cisplatin dan carboplatin, serta oxaliplatin, berinteraksi dengan DNA, mirip dengan mekanisme agen alkylating.
Carboplatin ditemukan dan dikembangkan di Institute of Cancer Research di London. Bristol-Myers Squibb diperoleh Food and Drug Administration (FDA) persetujuan atas carboplatin, di bawah nama merek Paraplatin, pada bulan Maret 1989. Mulai pada bulan Oktober 2004, versi generik dari obat tersebut menjadi tersedia.
Sebuah studi baru-baru ini pada tikus mutan menunjukkan bahwa dalam subset dari wanita dengan kanker payudara karena gen BRCA1 dan BRCA2 (penyebab ini berbagai kanker payudara familial) dapat carboplatin sebanyak 20 kali lebih efektif dibandingkan dengan pengobatan kanker payudara biasa. Namun, data yang sama pada manusia belum ditampilkan.
Carboplatin juga telah digunakan untuk mengobati pasien kanker testis dengan tahap 1 seminoma. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa perlakuan ini lebih efektif dan memiliki lebih sedikit efek samping dari radioterapi adjuvant. Hal ini sama efektifnya dengan radioterapi untuk mencegah pengembangan seminoma di testis yang tersisa.

2.5    Oxaliplatin (Eloxatin)
Oxaliplatin adalah  kompleks koordinasi yang digunakan pada kanker kemoterapi. Oxaliplatin ditemukan pada tahun 1976 di Nagoya City University oleh Professor Yoshinori Kidani, yang diberi Paten AS 4.169.846 pada tahun 1979.Oxaliplatin kemudian di lisensi oleh Debiopharm dan dikembangkan sebagai pengobatan kanker kolorektal lanjut. Debio lisensi obat untuk Sanofi-Aventispada tahun 1994. Eloxatin memperoleh persetujuan Eropa pada tahun 1996 (pertama di Perancis) dan disetujui oleh US Food and Drug Administration(FDA) pada tahun 2002.
Senyawa ini memiliki planar persegi platinum (II) pusat. Berbeda dengan cisplatin dan carboplatin, oxaliplatin fitur bidentat ligan 1,2-diaminocyclohexane di tempat dua monodentat ammine liganOxaliplatin juga memiliki kelompok oksalat bidentat.
Sitotoksisitas senyawa platinum diperkirakan hasil dari penghambatan sintesis DNA pada sel-sel kanker. In vivo penelitian menunjukkan bahwa oxaliplatin memiliki aktivitas anti-tumor terhadap karsinoma usus besar melalui) perusahaan (non-ditargetkan sitotoksik efek.
Oxaliplatin biasanya diberikan dengan fluorouracil dan leucovorin dalam kombinasi yang dikenal sebagai FOLFOX untuk pengobatan kanker kolorektal .Oxaliplatin dipasarkan oleh Sanofi-Aventis di bawah merek dagang Eloxatin atau dengan Medac GmbH di bawah merek dagang oxaliplatin Medac. Ada setara generik di pasaran sekarang oxaliplatin telah dibandingkan dengan senyawa platinum lain (Cisplatin, Carboplatin) pada kanker lanjut (lambung, ovarium).
2.6    Kanker Kolorektal Advanced
Dalam studi klinis, oxaliplatin dengan sendirinya memiliki aktivitas sederhana terhadap kanker kolorektal lanjut. Ini telah secara ekstensif dipelajari dalam kombinasi dengan Fluorourasil dan Folinic Asam (kombinasi dikenal sebagai FOLFOX). Bila dibandingkan dengan Fluorourasil dan Folinic Asam diberikan sesuai dengan “rejimen Gramont De” tidak ada peningkatan yang signifikan dalam kelangsungan hidup secara keseluruhan dengan rejimen FOLFOX (khususnya, FOLFOX4), tetapi kelangsungan hidup bebas perkembangan penyakit, titik akhir utama dari fase III secara acak sidang, ditingkatkan dengan FOLFOX.
2.7    Pengobatan Ajuvan Kanker Kolorektal
Setelah reseksi kuratif kanker kolorektal, kemoterapi berdasarkan Fluorourasil dan asam folinic mengurangi risiko kambuh. Manfaatnya secara klinis relevan ketika kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening locoregional (tahap III, Dukes C). Penambahan oxaliplatin bebas meningkatkan kelangsungan hidup kambuh, namun data pada kelangsungan hidup secara keseluruhan belum dipublikasikan di extenso.

Bila kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening locoregional (tahap II, Dukes B) manfaat dari kemoterapi adalah marjinal dan keputusan tentang apakah untuk memberikan kemoterapi adjuvant harus hati-hati dievaluasi oleh berdiskusi dengan pasien manfaat realistis dan efek samping yang mungkin beracun pengobatan. Hal ini bahkan lebih relevan ketika oncologist mengusulkan pengobatan dengan oxaliplatin.
2.8    Efek samping
Efek samping pengobatan oxaliplatin berpotensi dapat termasuk :
  1. Neuropati , (baik yang akut, sensitivitas reversibel untuk dingin dan mati rasa di tangan dan kaki dan kronis sebuah, irreversible mungkin kaki / kaki, tangan / mati rasa lengan, sering kali dengan defisit di proprioception)
  2. Kelelahan
  3. Mualmuntah , dan / atau diare
  4. Neutropenia
  5. Ototoxicity (gangguan pendengaran)
  6. Ekstravasasi jika oxaliplatin kebocoran dari vena infus dapat menyebabkan kerusakan parah pada jaringan ikat.
  7. Hipokalemia , yang lebih umum pada perempuan dibandingkan laki-laki
Selain itu, beberapa pasien dapat mengalami reaksi alergi terhadap obat-obatan yang mengandung platinum. Hal ini lebih sering terjadi pada wanita. Oxaliplatin telah ototoxicity kurang dan nefrotoksisitas dari cisplatin dan carboplatin.


BAB III
KESIMPULAN
Kanker merupakan penyakit sel yang dicirikan dengan perubahan mekanisme yang mengatur proliferasi (pembelahan) dan diferensiasi sel, sehingga sel tersebut mengalami kelainan kromosom (mutasi) yang menyebabkan siklus sel berlangsung terus menerus (sel terus berproliferasi namun tidak berdiferensiasi).
Cisplatin merupakan metal inorganik yang mampu membunuh sel pada semua siklus pertumbuhannya. Mekanisme aksi : menghambat biosintesis DNA dan berikatan dengan DNA membentuk ikatan silang (crosslink). Karboplatin merupakan analog platinum generasi kedua. Mekanisme aksi : menghambat bosintesis DNA dan berikatan dengan DNA membentuk ikatan silang (crosslink). Oksaliplatin merupakan analog platinum generasi ketiga. Mekanisme aksi : mengikat DNA sehinga DNA berubah bentuk.


DAFTAR PUSTAKA
Annymous .2008. Cisplatin. Wikipedia, the free encyclopedia.
Annymous.2007. Avastin (R) Peroleh Opini Positif di Eropa untuk Pengobatan Pertama Pengidap Kanker Paru Stadium Lanjut. Antara.co.id
Cisplatin. CAS No. 15663-27-1. Report on Carcinogens. Eleventh Edition.
Cortino Sukotjo. 2001. Kanker dan Alergi. In Internet
Purwadi Raharjo. 2006. Nanokarbon: Penghantar Obat Kanker. Berita Iptek Online
Rebecca A. Alderden, Matthew D. Hall, and Trevor W. Hambley. 2006. The Discovery and Development of Cisplatin>. J. Chem. Ed. 83: 728–724.
Seiko Ishida, Jaekwon Lee, Dennis J. Thiele, and Ira Herskowitz. 2002. Uptake of the anticancer drug cisplatin mediated by the copper transporter Ctr1 in yeast and mammals. 14298–14302 PNAS October 29, 2002 vol. 99 no. 22.
Stordal B, Pavlakis N, Davey R. 2007. A systematic review of platinum and taxane resistance from bench to clinic: an inverse relationship. Cancer Treat. Rev. 33 (8): 688–703.
Sutopo Hadi. 2004. The Chemistry of Cisplatin, cis-[Pt(NH3)2Cl2], an Anti-tumor Drug, in Aqueous Solution. Paper presented on the Final for Indonesian Young Researcher/Scientist XII 2004 held by Indonesian Institute of Sciences.
Sutopo Hadi. 2006. Bioinorganic. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung.

Tidak ada komentar: