LOGAM PLATINA SEBAGAI OBAT ANTIKANKER
( Wasis, Elfa S, Budi P )
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Di banyak
negara, kanker merupakan salah satu penyebab utama kematian. Kanker disebabkan
oleh berbagai penyebab, tetapi yang terpenting idalah pola
hidup tertentu, misalnya merokok, minum minuman keras, atau mengunyah sirih.
Namun zat kimia yang terdapat di lingkungan masyarakat dan beberapa obat juga
berperan. Karenanya untuk mengurangi insidens kanker, pola hidup yang berbahaya
ini perlu diubah. Selain itu, berbagai karsinogen kimia perlu
diidentifikasi agar efek samping pada manusia
dapat dihilangkan atau ditekan serendah mungkin. (IARC, 1987).
Jenis riset
lain dilakukan dalam penelitian karsinogenesis untuk memperbaiki berbagai
metode yang ada dan merancang metode baru untuk identifikasi zat kimia
karsinogen secara cepat dan handal. Metode yang kini tersedia terlalu mahal,
makan waktu, atau tidak cukup handal. Masalah ini muncul terutama dari fakta
bahwa kanker hanya terjadi sebagai respons terhadap suatu zat kimia lama
setelah masuknya ke dalam tubuh. Sering kali zat kimia itu tidak lagi dapat
dideteksi di dalam tubuh pada saat tumor itu berkembang. Di samping itu, bahaya
karsinogen bagi kesehatan pun berbeda-beda, bergantung bukan saja pada
potensinya, cara kerja, atau bobot (luasnya) bukti.
Menurut WHO,
ada dua faktor yang menyebabkan berkembangnya sel kanker dalam tubuh yaitu
faktor lingkungan yang berperan berkisar 80-90% dimana yang termasuk faktor
lingkungan meliputi asap rokok (40%), konsumsi makanan (25-30%), dan udara di
sekitar tempat tinggal (10%) dan faktor genetik dan mungkin virus sebesar
10-20%. Untuk mengobati penyakit kanker, salah satu
caranya adalah dengan kemoterapi yaitu terapi dengan menggunakan obat untuk
menghancurkan sel kanker. Beberapa obat yang sering digunakan untuk kemoterapi
adalah taxol, cisplatin, dan bleomycin. Khusus untuk cisplatin dalam pengobatan
modern sekarang ini telah terbukti sangat efektif untuk mengobati
bermacam-macam jenis kanker dan paling sering digunakan dalam
kemoterapi-kemoterapi kanker.
1.2. Rumusan
masalah
- Apa maksud tentang kanker ?
- Apa maksud tentang platina dan bagaimana aplikasinya ?
- Apa maksud tentang cisplatin ?
- Apa maksud tentang carboplatin ?
- Apa maksud tentang oxaliplatin ?
1.3. Tujuan
- Untuk menjelaskan tentang kanker
- Untuk menjelaskan tentang logam platina dan aplikasinya
- Untuk menjelaskan tentang cispatin
- Untuk menjelaskan tentang carboplatin
- Untuk menjelaskan tentang axaliplatin
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kanker
Kanker
merupakan penyakit sel yang dicirikan dengan perubahan mekanisme yang mengatur
proliferasi (pembelahan) dan diferensiasi sel, sehingga sel tersebut mengalami
kelainan kromosom (mutasi) yang menyebabkan siklus sel berlangsung terus
menerus (sel terus berproliferasi namun tidak berdiferensiasi).
Siklus sel
adalah suatu proses pertumbuhan sel yang teratur untuk berduplikasi (menggandakan
diri) dan menurunkan informasi genetik dari satu generasi sel ke generasi sel
yang berikutnya. Selama proses ini berjalan, DNA harus digandakan secara tepat
dan salinan kromosom harus dibagikan tepat sama jumlah pada kedua sel anak yang
terbentuk.
Kanker dapat
timbul karena terjadi mutasi pada sel normal yang disebabkan oleh pengaruh
radiasi, virus, hormon dan bahan kimia karsinogen. Satu kali proses mutasi yang
terjadi pada DNA belum dapat menimbulkan kanker. Tetapi dibutuhkan ribuan
mutasi lagi yang terletak pada gen yang tidak sama. Apabila terjadi banyak
mutasi pada DNA, maka sel mulai mengalami perubahan sifat secara
perlahan-lahan. Sel yang bermutasi tersebut mulai membelah diri (proliferasi)
dan membentuk grup tertentu (klonal) di lokasi tertentu dalam tubuh yang dapat
membahayakan jaringan sehat. Tahap dimana sel kanker membentuk klonal inilah
yang dinamakan tahap promosi kanker.
Promosi ini
akan diikuti proliferasi (pembelahan diri sel kanker menjadi banyak) yang
kemudian satu atau lebih sel bisa memisahkan diri dari kelompok utamanya untuk
berpindah ke tempat lain (metastasis). Untuk memenuhi kebutuhan kelompok sel
tersebut, dibentuklah pembuluh darah baru (neoangiogenesis) yang sebenarnya
tidak diperlukan oleh jaringan sehat. Sehingga, terbentuklah kanker sebagai
jaringan baru dalam tubuh.
Dalam keadaan
normal, sel hanya akan membelah diri apabila badan
membutuhkan, misalnya ada sel-sel yang perlu diganti karena mati atau rusak.
Sedangkan sel kanker akan membelah diri meskipun tidak diperlukan, sehingga
terjadi sel-sel baru yang berlebihan yang tidak memiliki daya atur. Jika
berhenti membelah, sel kanker melakukannya pada sembarang titik dalam
siklusnya, bukan pada checkpoint normal saja. Di samping itu, sel
kanker dapat terus membelah secara tidak terbatas jika sel tersebut diberi
pasokan nutrient secara terus-menerus. Sel kanker memiliki beberapa ciri khusus
yang membedakannya dengan sel normal. Sel kanker tidak mempunyai kontrol pertumbuhan dan daya lekat sel kanker
berkurang atau bahkan tidak ada. Ketidak normalan sel kanker tersebut disebabkan oleh
hilangnya mekanisme DNA repair dalam sel. Dengan tidak adanya
kemampuan koreksi DNA sebelum sel tersebut membelah, sel menganggap dirinya
layak untuk direplikasi. Checkpoint yang merupakan titik pengontrolan
yang kritis dimana siklus berhenti dan sinyal terus dapat mengatur siklus sel,
sudah tidak memiliki peranan lagi. Sehingga, walaupun sel membawa abnormalitas
di dalamnya, tetapi sel tetap akan melewati fase-fase dalam siklus sel secara
keseluruhan kemudian membelah. Sifat sel kanker berbeda dari sel tubuh normal
karena mitosis sel kanker lebih cepat, tidak normal dan tidak terkendali. Sel
itu kemungkinan membuat faktor pertumbuhannya sendiri atau memiliki
abnormalitas pada jalur persinyalan yang menghantarkan sinyal faktor
pertumbuhan ke sistem
pengontrolan siklus sel tersebut. Dengan regulasi sel seperti itu, proliferasi
akan terjadi tak terkendali hingga sel kanker berhasil membentuk klonal
(kelompok). Dari klonal tersebut, terdapat kemungkinan akan ada sel yang lepas
dari induknya dan mencoba hidup di jaringan lain. Sehingga dapat terbentuk
kanker sekunder yang dalam bahasa sehari-hari sering disebut kanker anakan.
Penyakit
kanker dapat menyerang berbagai macam sel, sel hati, sel kulit, sel jantung,
sel darah, sel otak, sel-sel pada saluran pencernaan seperti sel lambung dan
usus, sel saluran urine, sel-sel paru-paru, dan sel-sel lainnya. Dikenal
beberapa jenis kanker seperti karsinoma, sarkoma, limfoma dan leukemia.
2.2 Platina dan
Aplikasinya
Logam platina
pada awalnya, tahun 1736, dikenal sebagai “perak kecil” oleh A.de Ulloa
(Spanyol), kemudian pada tahun 1741 sebagai “emas putih” oleh C. Wood (Inggris). Sampai saat ini istilah “emas
putih” dipakai untuk menunjuk pada logam paduan Au-Pd. Pada tahun 1803,
Wollaston berhasil mengidentifikasi paladium, pd, dari residu larutan platina
yang diendapkan sebagai (NH4)2PtCl6 dalam air
raja. Nama paladium diturunkan dari nama dewi kebijakan (Yunani) yaitu Pallas
yang paladion, sama dengan nama asteroid baru yang ditemukan.
Nama platinum
sendiri berasal dari bahasa spanyol, yaitu platina yang berarti “little
silver“.Platinum selalu ditemukan bersama-sama logam lainnya, seperti iridium,
osmium, palladium dan rhodium. Logam-logam ini, di dalam tabel Elemen, termasuk
dalam golongan Platinum Group Metals (PGMs).
Emas dan perak pun termasuk dalam golongan ini.
Jadi platinum
bukan hanya nama salah satu logam golongan ini tetapi juga nama untuk golongan
logam mulia ini. Namun, yang akan di bahas disini
adalah platinum, salah satu logam dari grup logam mulia ini.
Di antara
logam golongan ini, Platinum memiliki kepadatan nomor tiga setelah Iridium dan
Osmium. Kira-kira 12% lebih padat dibanding emas untuk per 1 gram/cm3.
Logam golongan ini merupakan golongan logam terlangka yang bisa ditemukan di
lapisan bumi. Sekitar 2-10 ton bijih besi diperlukan untuk mendapatkan 1 ounce
Platinum murni.
Beberapa sifat
platina yang menguntungkan antara lain adalah :
- Platinum tidak mudah teroksidasi. Platinum, Jika sebuah lapisan platinum tergores (secara mikro), atom-atomnya tidaklah benar-benar hilang, namun cuma bergeser tempat. Artinya, atom platinum masih ada. Platinum yang tidak perlu disepuh. Perhiasan platinum hanya akan mempolish/burnish platinum anda, tanpa menambahkan bahan lain ke perhiasan platinum anda. Karena sifat inilah, platinum menjadi lebih favorit dibanding emas.
- Platinum memiliki sifat mekanik, fisik dan elektrik yang sangat menarik. Platinum lebih keras namun juga lebih mudah untuk ditempa. a). Platinum dapat ditempa seperti layaknya aluminum foil, namun lebih tipis dengan ketebalan hanya 100 atom platinum. b). Titik leleh platinum, 1768,3 oC, jauh lebih tinggi dibanding emas, hampir dua kalinya. Ini yang membuat platinum merupakan bahan favorit di laboratorium untuk studi temperatur dan tekanan tinggi. Berbeda dengan emas, Platinum pada suhu tinggi bersifat stabil. c). Campuran Platinum dan Cobalt akan menghasilkan salah satu magnet terkuat.
- Di bidang surface-science, untuk mengamati singe atom, lebih sering digunakan jarum yang terbuat dari platinum. Akan lebih mudah membuat jarum platinum yang diujungnya cuma ada satu atom dibanding menggunakan jarum jenis lain. Dengan ini, resolusi data anda akan jauh lebih tinggi. Sayangnya, jarum platinum sangatlah mahal.
- Platinum bersifat hypoallergic. Platinum merupakan satu-satunya logam yang cocok sebagai elektroda untuk alat pemicu jantung (heart pacemakers). Selain itu, banyak dalam kasus patah tulang, tulang disambung menggunakan platinum
- Coba lihat hard disk anda, platinum banyak digunakan dalam pembuatan hard disk saat ini, supaya hard disk lebih tahan lama.
- Platinum merupakan bahan non-organik yang dapat digunakan untuk terapi..kanker..Cisplatin..atau ..cisplatinum ..(cis..diamminedichloridoplatinum(II), CDDP) merupakan kemoterapi yang berbasiskan platinum. Biasanya, Cisplatin digunakan dalam terapi kanker seperti , sarcoma, carcinoma (misalnya, kanker paru-paru dan kanker ovarium), lymphoma dan sel tumor.
Platina banyak
terkandung dalam obat yang saat ini digunakan oleh klinik untuk mengobati
kanker. Obat-obat yang mengandung platina
diantaranya cisplatina, karbopalina, dan oksaliplatina. Obat tersebut bekerja
merusak sel-sel kanker dengan mengganggu DNA melalui intrastrand antar cross
link dan protein DNA cross link sehingga dapat mencegah pembelahan sel kanker
dan juga pertumbuhannya.
Senyawa-diaminodiklor
ini dari platina(1979) bekerja sitostatis dengan jalan penghambatan sintesis
DNA dan RNA. Mirip dengan zat-zat alkilasi, rantai-rantai DNA saling menyambung
dengan jembatan-jembatan platina (cross linking). Obat ini terutama
digunakan pada kanker testis dan ovarium yang sudah tersebar, biasanya dikombinasi
dengan bleomisin dan vinblastin/etoposida. Pada kenker ovarium,
dewasanya ini kombinasi dari cisplatin + siklofosamida + paclitaxel
dianggap sebagi pilihan pertama. Begitu pula digunakan pada jenis- jenis
tumor lain, misalnya dari kepala dan leher, prostat dan kandung kemih.
Senyawa
koordinasi banyak yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit-penyakit
tertentu. Cis-diaminadikloroplatina(II) atau cisplatin, cis-[Pt(NH3)2]Cl2,
digunakan untuk mengobati penyakit kanker buah pelir dan kanker indung telur.
Cisplatin juga sebagai platinol atau cisDDP. Dua buah ikatan Pt-Cl pada
cisplatin merupakan ikatan yang kuat tetapi mudah mengalami reaksi substitusi
ligan. Di dalam sel-sel kanker diduga dua ligan Cl- pada cisplatin
disubsitusikan oleh dua molekul air membentuk ion kompleks
cis-diaminadiaquaplatina(II), cis-[Pt(NH3)2(H2O)2]2+.
Ion kompleks ini adalah lebih reaktif terhadap sel-sel kanker dibandingkan
cisplatin. Ion cis-[Pt(NH3)2(H2O)2]2+
menyerang DNA didalam sel kanker. Cis-[Pt(NH3)2(H2O)2]2+,
setelah melepaskan dua molekul H2O yang diikatnya, membentuk ikatan
dengan atom nitrogen no 7, N(7), yang memiliki pasangan elektron bebas, pada basa
nitrogen guanine(G) yang terdapat dalam DNA.
Cis-[Pt(NH3)2(H2O)2]2+
dapat membentuk tautan silang (cross link) dengan dua guanine dari unting
(strand) yang sama dalam DNA. Terbentuknya tautan silang ini dapat menganggu
replikasi sel sehingga dapat menghalangi pertumbuhan sel kanker atau membunuh
sel kanker tersebut.
Disamping
menyerang sel-sel kanker, ternyata cisplatin juga dapat menyerang sel-sel
normal sehingga penggunaannya dalam jumlah tertentu dapat memberikan efek
samping yang membahayakan penderita kanker. Oleh karena itu diupayakan
ditemukan senyawa-senyawa lain yang lebih aman. Baberapa senyawa..yang..digunakan..adalah..karboplatin ..dan..cis..kloroamina..(sikloheksilamina) platina(II)
Karboplatin (paraplatin) dalah derivate(1986)
dengan cara kerja yang hampir sama :
penggunaannya terutama pada kanker ovarium yang bermetastatis. Efek sampingnya
mengenai ginjal, telinga dan lambung lebih ringan , tetapi menekan sumsum
dengan resiko thrombocytopenia
Salah satu senyawa
kompleks dari platina(IV) yang aktif terhadap sel-sel kanker..adalah,,cis,..cis,..trans..dikloroamina(sikloheksilamina)bis(asetato)platina(IV).
Salah satu senyawa kompleks dari platina(IV) yang aktif terhadap sel-sel kanker
biasanya adalah memiliki dua ligan amina primer atau amina sekunder dengan
posisi cis, dan dua ligan Cl- atau ligan karboksilat. Hasil
penelitian terbaru menunjukkan bahwa trans-diklorobis(piridina)platina(II) juga
aktif terhadap sel-sel kanker.
2.3 Cisplatin
Untuk
mengobati penyakit kanker, salah satu caranya adalah dengan kemoterapi yaitu
terapi dengan menggunakan obat untuk menghancurkan sel kanker. Beberapa obat
yang sering digunakan untuk kemoterapi adalah taxol, cisplatin, dan bleomycin.
Khusus untuk cisplatin dalam pengobatan modern sekarang ini telah terbukti
sangat efektif untuk mengobati bermacam-macam jenis kanker dan paling sering
digunakan dalam kemoterapi-kemoterapi kanker.
Cisplatin atau
cisplatinum atau cis diamminedichloroplatinum(II) adalah obat
kemoterapi kanker yang berbasis logam platinum. Pada dasarnya senyawa turunan
platinum yang menunjukkan antitumor/antikanker telah ribuan yang disintesis.
Tetapi hanya 28 dari mereka yang telah diujicoba secara klinis dan hanya 2 yang
sangat aktif yaitu cisplatin itu sendiri dan carboplatin.
Tabel 2.1 Status
Klinis dan Dosis Limit Keracunan Beberapa Obat Berbasis Platinum
Obat Platinum
|
Dosis (mg/M2
|
Limit Keracunan
|
Status Klinis
|
Cisplatin
|
60-120
|
Nephrotoxicity
|
Diterima di seluruh dunia
|
Carboplatin
|
Sampai 900
|
Myelosuppression
|
Diterima di seluruh dunia
|
Oxiliplatin
|
200
|
Neuropathy
|
Diterima di Perancis
|
Nedaplatin
|
100-200
|
Myelosuppression
|
Diterima di Jepang
|
JM-216
|
400
|
Myelosuppression
|
Ditolak pada fase (II)
|
L-NDDP
|
400
|
Neutropenia, Thrombocytopenia
|
Fase (II)
|
AMD-473
|
TBD
|
TBD
|
Fase (I)
|
BBR3464
|
> 1,1
|
Neutropenia, nausea
|
Fase (II)
|
Ormaplatin
|
90
|
Unpredictable, Peripheral, Neruotoxicity
|
Ditolak
|
Struktur kimia
cisplatin adalah cis-PtCl2(NH3)2.
Senyawa ini pertama kali ditemukan oleh M. Peyrone (1845) yang berasal dari
garam Peyrone dan strukturnya ditentukan kemudian oleh Alfred Werner (1893).
Senyawa cisplatin ini disintesis dengan memanfaatkan efek trans antara
potassium tetrachloroplatinate(II), K2PtCl4 dengan ligan
amina (NH3). Struktur kimia yang terbentuk ini sesuai dengan syarat
struktur klasik untuk menjadikan logam platinum memiliki aktivitas anti kanker,
yaitu
(1) Bilangan oksidasi Pt +2 atau
+4,
(2) Ligan amina harus dalam posisi
cis,
(3) Muatan total senyawa kompleks
platinum harus netral,
(4) Ligan amina (NH3) harus
memiliki sedikitnya satu gugus N-H yang tersisa, dan terakhir
(5) Gugus pergi harus anion yang
kekuatan ikatannya medium seperti klorida atau turunan karboksilat.
Cisplatin
bekerja sebagai anti kanker dengan cara menempelkan diri pada DNA (deoxyribonucleic
acid) sel kanker dan mencegah pertumbuhannya. Pada dasarnya cisplatin secara umum bukanlah
merupakan senyawa yang relatif reaktif dan mudah bereaksi secara langsung
dengan semua jenis molekul aktif pada sistem biologi termasuk didalamnya basa
dari DNA. Tetapi bila senyawa ini terlarut dalam air, ligan kloro pada
cisplatin diganti satu persatu oleh ligan air (aqua) melalui reaksi hidrolisis.
Selanjutnya ikatan Pt-OH2 yang terdapat dalam senyawa kompleks monoaquaplatina
dan diaquaplatina yang terbentuk akan jauh lebih reaktif, sehingga kompleks
tersebut akan lebih mudah bereaksi dengan ligan donor beratom nitrogen pada
basa DNA.
2.3.1
Cisplatin dan Pengobatan Kanker
Dewasa ini
cisplatin secara luas digunakan untuk mengobati berbagai kanker terutama sangat
efektif untuk kanker testicular dan bila dikombinasi dengan obat lain akan
bekerja sangat efektif dalam mengobati kanker ovarian, kanker kandung kemih,
kanker paru, kanker kepala dan leher. Kombinasi cisplatin tersebut dapat
meliputi kombinasi dengan radioterapi atau dengan obat tertentu seperti
pacliataxel, aphidicolin dan hydroxyurea atau 5-fluorouracil.
Kombinasi
antara cisplatin, vinblastine dan bleomycin akan dapat menyembuhkan 90% kanker
testicular. Sedangkan kombinasi dengan cyclohosphoramide, dioxorubicin dan
hexamethylmelamine akan mampu meningkatkan daya hidup pasien yang terkena
kanker ovarian yang sudah parah. Untuk kanker paru ataupun kanker paru non sel
kecil (NSCLC), dapat mengunakan empat kombinasi platinum yaitu
cisplatin/paclitaxel, gemcitabine/cisplatin, cisplatin/docetaxel dan
carboplatin/paclitaxel. Selain itu penambahan avastin pada kombinasi antara
cisplatin/gemcitabine akan sangat efektif dalam memperpanjang keberlangsungan
hidup penderita NSCLC hinga 20-30%. Untuk jenis kanker lain, juga menunjukkan
kesensitifan terhadap cisplatin pada beberapa tingkat seperti yang terdapat
pada tabel 2.2
Tabel 2.2 Aktivitas Biologi Cisplatin Terhadap Berbagai Jenis Kanker
Jenis Kanker
|
Sensitifitas
|
Testicular
|
Curable
|
Ovarian
|
Sensitif
|
Kepala dan
leher
|
Responsive
|
Kandung
Kemih
|
Responsive
|
Tengkuk,
prostat, esophagel
|
Resistan
|
NSCL (Paru
Non Sel Kecil)
|
Menunjukkan
aktivitas
|
Osterogenic
|
Menunjukkan
aktivitas
|
Hodgkins
Lymphoma
|
Menunjukkan
aktivitas
|
Melanoma
|
Aktivitas
terbatas
|
Dada/Payudara
|
Aktivitas
terbatas
|
2.3.2
Efek Samping dan Penghantar Obat
Cisplatin
Cisplatin
sebagaimana obat-obat umum lain yang digunakan untuk kemoterapi, juga mempunyai
efek samping yang parah. Termasuk didalamnya Neprotoksisitas yang sangat kronis
dan berbahaya, tetapi neprotoksisitas ini dapat diminimalisasi dengan cara
hidrasi sang pasien dan menggunakan manitol untuk diuretic. Selain itu efek
samping yang lain adalah neurotoksisitas, mual, muntah, keracunan sumsum
tulang, kerontokan rambut (alopecia), dan penurunan kekebalan tubuh. Namun
untungnya untuk kerontokan rambut dan penurunan kekebalan tubuh umumnya akan
kembali normal setelah pengobatan.
Dewasa ini
untuk mengurangi efek samping dari penggunaan kemoterapi cisplatin, solusinya
adalah dengan menggunakan drug delivery (penghantar obat). Salah satunya
adalah dengan menggunakan nanohorn. Nanohorn yaitu sejenis nanotube yang salah
satu ujung silindernya meruncing dan tertutup seperti tanduk. Nanohorn ini
berukuran 100 nanometer yang didalamnya telah terdapat cisplatin yang berukuran
1-2 nanometer. Nanohorn ini bersifat aman bagi tubuh karena berasal dari unsur
karbon.
2.4 Carboplatin
(Paraplatin)
Carboplatin adalah obat kemoterapi digunakan terhadap
beberapa jenis kanker (terutama karsinoma ovarium, paru-paru, kanker kepala dan
leher). Saat itu diperkenalkan pada akhir 1980-an dan sejak mendapatkan
popularitas dalam perawatan klinis karena efek sangat direduksi samping
cisplatin dibandingkan dengan senyawa induknya. Cisplatin dan carboplatin,
serta oxaliplatin, berinteraksi dengan DNA, mirip dengan mekanisme agen
alkylating.
Carboplatin
ditemukan dan dikembangkan di Institute of Cancer Research di London.
Bristol-Myers Squibb diperoleh Food and Drug Administration (FDA) persetujuan
atas carboplatin, di bawah nama merek Paraplatin, pada bulan Maret 1989. Mulai
pada bulan Oktober 2004, versi generik dari obat tersebut menjadi tersedia.
Sebuah studi
baru-baru ini pada tikus mutan menunjukkan bahwa dalam subset dari wanita
dengan kanker payudara karena gen BRCA1 dan BRCA2 (penyebab ini berbagai kanker
payudara familial) dapat carboplatin sebanyak 20 kali lebih efektif
dibandingkan dengan pengobatan kanker payudara biasa. Namun, data yang sama
pada manusia belum ditampilkan.
Carboplatin juga telah digunakan
untuk mengobati pasien kanker testis dengan tahap 1 seminoma. Penelitian
terbaru menunjukkan bahwa perlakuan ini lebih efektif dan memiliki lebih
sedikit efek samping dari radioterapi adjuvant. Hal ini sama efektifnya dengan
radioterapi untuk mencegah pengembangan seminoma di testis yang tersisa.
2.5 Oxaliplatin (Eloxatin)
Oxaliplatin adalah kompleks koordinasi yang digunakan pada
kanker kemoterapi. Oxaliplatin
ditemukan pada tahun 1976 di Nagoya City University oleh Professor
Yoshinori Kidani, yang diberi Paten AS 4.169.846 pada tahun 1979.Oxaliplatin
kemudian di lisensi
oleh Debiopharm dan dikembangkan sebagai pengobatan kanker
kolorektal lanjut. Debio lisensi obat untuk Sanofi-Aventispada tahun 1994. Eloxatin
memperoleh persetujuan Eropa pada tahun 1996 (pertama di Perancis) dan
disetujui oleh US Food and Drug
Administration(FDA) pada tahun 2002.
Senyawa ini
memiliki planar persegi platinum (II) pusat. Berbeda dengan cisplatin dan carboplatin, oxaliplatin fitur bidentat ligan 1,2-diaminocyclohexane di tempat dua monodentat ammine ligan . Oxaliplatin juga memiliki kelompok oksalat bidentat.
Sitotoksisitas
senyawa platinum diperkirakan hasil dari penghambatan sintesis DNA pada sel-sel
kanker. In vivo penelitian menunjukkan bahwa oxaliplatin memiliki
aktivitas anti-tumor terhadap karsinoma usus besar melalui) perusahaan
(non-ditargetkan sitotoksik efek.
Oxaliplatin
biasanya diberikan dengan fluorouracil dan leucovorin dalam kombinasi yang dikenal sebagai FOLFOX untuk pengobatan kanker kolorektal .Oxaliplatin dipasarkan
oleh Sanofi-Aventis di bawah merek
dagang Eloxatin atau dengan Medac GmbH di bawah merek
dagang oxaliplatin Medac. Ada setara generik di pasaran
sekarang oxaliplatin telah dibandingkan dengan senyawa platinum lain
(Cisplatin, Carboplatin) pada kanker lanjut (lambung, ovarium).
2.6 Kanker
Kolorektal Advanced
Dalam studi
klinis, oxaliplatin dengan sendirinya memiliki aktivitas sederhana terhadap
kanker kolorektal lanjut. Ini telah secara ekstensif dipelajari dalam
kombinasi dengan Fluorourasil dan Folinic Asam (kombinasi dikenal sebagai
FOLFOX). Bila dibandingkan dengan Fluorourasil dan Folinic Asam diberikan
sesuai dengan “rejimen Gramont De” tidak ada peningkatan yang signifikan dalam
kelangsungan hidup secara keseluruhan dengan rejimen FOLFOX (khususnya, FOLFOX4),
tetapi kelangsungan hidup bebas perkembangan penyakit, titik akhir utama dari
fase III secara acak sidang, ditingkatkan dengan FOLFOX.
2.7 Pengobatan
Ajuvan Kanker Kolorektal
Setelah
reseksi kuratif kanker kolorektal, kemoterapi berdasarkan Fluorourasil dan asam
folinic mengurangi risiko kambuh. Manfaatnya secara klinis relevan ketika
kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening locoregional (tahap III, Dukes
C). Penambahan oxaliplatin bebas meningkatkan kelangsungan hidup kambuh,
namun data pada kelangsungan hidup secara keseluruhan belum
dipublikasikan di extenso.
Bila
kanker belum menyebar ke kelenjar getah bening locoregional (tahap
II, Dukes B) manfaat dari kemoterapi adalah marjinal dan keputusan tentang
apakah untuk memberikan kemoterapi adjuvant harus hati-hati dievaluasi oleh
berdiskusi dengan pasien manfaat realistis dan efek samping yang mungkin
beracun pengobatan. Hal ini bahkan lebih relevan ketika oncologist
mengusulkan pengobatan dengan oxaliplatin.
2.8 Efek samping
Efek samping
pengobatan oxaliplatin berpotensi dapat termasuk :
- Neuropati , (baik yang akut, sensitivitas reversibel untuk dingin dan mati rasa di tangan dan kaki dan kronis sebuah, irreversible mungkin kaki / kaki, tangan / mati rasa lengan, sering kali dengan defisit di proprioception)
- Kelelahan
- Mual , muntah , dan / atau diare
- Neutropenia
- Ototoxicity (gangguan pendengaran)
- Ekstravasasi jika oxaliplatin kebocoran dari vena infus dapat menyebabkan kerusakan parah pada jaringan ikat.
- Hipokalemia , yang lebih umum pada perempuan dibandingkan laki-laki
Selain itu,
beberapa pasien dapat mengalami reaksi alergi terhadap obat-obatan yang mengandung
platinum. Hal ini lebih sering terjadi pada wanita. Oxaliplatin telah
ototoxicity kurang dan nefrotoksisitas dari cisplatin dan carboplatin.
BAB III
KESIMPULAN
Kanker
merupakan penyakit sel yang dicirikan dengan perubahan mekanisme yang mengatur
proliferasi (pembelahan) dan diferensiasi sel, sehingga sel tersebut mengalami
kelainan kromosom (mutasi) yang menyebabkan siklus sel berlangsung terus
menerus (sel terus berproliferasi namun tidak berdiferensiasi).
Cisplatin
merupakan metal inorganik yang mampu membunuh sel pada semua siklus
pertumbuhannya. Mekanisme aksi : menghambat biosintesis DNA dan berikatan
dengan DNA membentuk ikatan silang (crosslink). Karboplatin merupakan
analog platinum generasi kedua. Mekanisme aksi : menghambat bosintesis DNA dan
berikatan dengan DNA membentuk ikatan silang (crosslink). Oksaliplatin
merupakan analog platinum generasi ketiga. Mekanisme aksi : mengikat DNA
sehinga DNA berubah bentuk.
DAFTAR PUSTAKA
Annymous
.2008. Cisplatin. Wikipedia, the free encyclopedia.
Annymous.2007. Avastin
(R) Peroleh Opini Positif di Eropa untuk Pengobatan Pertama Pengidap Kanker
Paru Stadium Lanjut. Antara.co.id
Cisplatin. CAS
No. 15663-27-1. Report on Carcinogens. Eleventh Edition.
Cortino
Sukotjo. 2001. Kanker dan Alergi. In Internet
Purwadi
Raharjo. 2006. Nanokarbon: Penghantar Obat Kanker. Berita Iptek Online
Rebecca A.
Alderden, Matthew D. Hall, and Trevor W. Hambley. 2006. The Discovery and
Development of Cisplatin>. J. Chem. Ed. 83: 728–724.
Seiko Ishida,
Jaekwon Lee, Dennis J. Thiele, and Ira Herskowitz. 2002. Uptake of the
anticancer drug cisplatin mediated by the copper transporter Ctr1 in yeast and
mammals. 14298–14302 PNAS October 29, 2002 vol. 99 no. 22.
Stordal B,
Pavlakis N, Davey R. 2007. A systematic review of platinum and taxane
resistance from bench to clinic: an inverse relationship. Cancer Treat.
Rev. 33 (8): 688–703.
Sutopo Hadi.
2004. The Chemistry of Cisplatin, cis-[Pt(NH3)2Cl2],
an Anti-tumor Drug, in Aqueous Solution. Paper presented on the Final for
Indonesian Young Researcher/Scientist XII 2004 held by Indonesian Institute of
Sciences.
Sutopo Hadi.
2006. Bioinorganic. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar